Recent Posts

Contributors

Inilah 3 Aplikasi Pilihan Google dan Pemrov DKI untuk Jakarta Smart City

Saturday, June 13, 2015
Pada akhir Maret yang lalu, Google Indonesia mengadakan kompetisi “Android One Hack for Impact“, di mana 50 pengembang Indonesia unjuk kebolehan berkompetisi membuat aplikasi yang dapat membantu pelayanan publik dalam bidang Transportasi dan Kesehatan.
Dari 50 pengembang, diseleksi lagi menjadi 10 aplikasi. Kemudian dari 10 aplikasi yang dipresentasikan, Google Indonesia dan Pemprov DKI Jakarta yang diwakili Alberto Ali, Kepala Unit Pelaksana Teknis Jakarta Smart City memilih 3 pemenang, yaitu sebagai berikut:
1. BIT (Bus in Time)
Sonny Lazuardi, Yogi Salomo, Ignatius Evan, Faishal Tanjung, dan Alif Raditya adalah mahasiswa Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung yang menawarkan pendekatan berbeda dalam memecahkan masalah transportasi publik. Aplikasi crowd GPS mereka didukung dengan beacon bluetooth ramah energi, yang terjangkau dan terukur dan dapat digunakan oleh semua mode transportasi. “Aplikasi kami bisa memberitahu secara tepat berapa menit lagi transportasi yang Anda tunggu akan datang, karena kami berpikir kalau waktu yang kami habiskan untuk menunggu bus sebetulnya bisa digunakan untuk melakukan hal-hal yang lebih produktif,” ujar Sonny Lazuardi.
2. VACCINE TIME
Vaksin adalah hal penting bagi anak-anak, namun tak jarang orang tua melupakannya. Ini menjadi alasan mengapa Suseno Dermawan, Rhio Gemuruh Satrya, dan Estu Aji dari Elasitas Mobile Team membuat aplikasi Vaccine Time. Lebih dari sekadar aplikasi reminder, Vaccine Time juga dilengkapi dengan fitur pencari rumah sakit/klinik yang menyediakan vaksinasi, berikut informasi umum bagi orang tua. Alberto Ali mengatakan timnya memilih Vaccine Time karena ide yang simpel tapi menjadi salah satu tantangan yang selama ini kami ingin pecahkan. “Tak hanya mengingatkan orang tua untuk memberikan vaksin tapi juga memberikan edukasi mengenai vaksinasi yang tepat untuk anak-anak mereka,” tuturnya.
3. APAJA
Appaja (Aplikasi Angkutan Jakarta) adalah “Waze”-nya transportasi publik. Sekarang namanya sudah berubah jadi APAJA. Aplikasi yang dibuat dari tim empat tiga orang ini (Daisy Darmawati, Robin, Icha, dan Mansoor), mengandalkan metode crowdsourcinguntuk memberikan informasi kepada publik mengenai KRL dan Transjakarta, seperti waktu tiba, harga tiket, dan situasi di halte bus & stasiun kereta. Appaja juga bisa digunakan di seluruh OS Android, dari Froyo hingga Lollipop, dan mengandalkan kekuatan kolaborasi laporan masyarakat untuk membantu pemerintah dalam memperbaiki transportasi kota Jakarta.
Ketiga pemenang mendapatkan hadiah berupa perangkat Android One, merchandise dari Google Indonesia, tur ke kantor Google, dan fasilitas mentoring dari tim Google. Acara Android One Hack for Impact adalah inisiatif Google Indonesia dan bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

No comments:

Post a Comment