Seiring dengan semakin membaiknya jaringan internet seluler, layanan video streaming kian populer. YouTube menjadi situs video yang paling populer, namun memiliki kelemahan tidak mendukung live streaming atau siaran langsung dari ponsel, kecuali hanya di beberapa seri Sony Xperia. Peluang ini dimanfaatkan oleh startup seperti Ustream dan Meerkat untuk menggelar aplikasi live streaming di ponsel. Twitter rupanya juga melihat potensi ini sehingga pada Januari yang lalu mengakuisisi startup Periscope.
Menjelang penghujung Maret yang lalu, situs microblog asal Amerika Serikat ini merilis aplikasi Periscope. Namun saat itu, aplikasi live streaming tersebut baru tersedia untuk perangkat iOS saja, hingga kemudian di penghujung Mei 2015 aplikasi ini hadir juga di Android. “Meskipun ada banyak cara untuk menemukan peristiwa dan tempat, kami menyadari tidak ada cara yang lebih baik untuk merasakan tempat yang terjadi saat itu juga selain melalui live video. Sebuah gambar bisa bernilai seribu kata, namun live video dapat membawa Anda ke suatu tempat dan menunjukkan suasana di sekitarnya,” tulis Periscope di blog Medium.
Sebagaimana Twitter, pengguna di Periscope bisa saling follow satu sama lain. Dan ketika ada pengguna di kontak yang sedang “on air”, maka secara otomatis akan muncul di notifikasi. Dengan kata lain, live broadcast ini bisa dibuat terbatas untuk kelompok terpilih saja diinginkan. Sebaliknya untuk yang lain, jika dirasa terlalu mengganggu, pengguna bisa menonaktifkan fitur notifikasi.
Pemirsa dapat mengirimkan komentar dan “like” dengan tanda hati seperti di Instagram untuk berinteraksi dengan penyiar. Anda juga dapat mengkonfigurasi aplikasi untuk men-tweet tautan web dari live streaming sehingga bisa diakses pengguna lain dari browser. Asyiknya lagi, penyiar (broadcaster) dapat membuat konten mereka tersedia untuk replay selama 24 jam setelah transmisi asli.
Secara umum, versi yang ada di Android mirip dengan di iOS. Namun ada sejumlah faktor unik yang dipersembahkan khusus untuk versi Android. Pertama, dari segi desain, di mana Periscope untuk Android telah mengadopsi gaya Material Design, dengan tombol broadcast atau search yang konsisten berada di ujung kanan bawah layar. Lebih lanjut, tampilan Periscope di Android juga telah dioptimalkan untuk perangkat tablet.
Perbedaan kedua, pengaturan push notification yang lebih lengkap. Pengguna Android bisa mengaktifkan “First Time Broadcast notifications”. Fitur tersebut akan memberikan notifikasi ketika seseorang yang Anda follow di Twitter mem-broadcast video perdananya di Periscope, serta “Share notifications” ketika orang yang Anda follow di Periscope membagikan broadcast milik orang lain.
Perbedaan ketiga, ketika pengguna sedang asik menonton live streaming kemudian ada panggilan atau SMS masuk, Periscope untuk Android akan menampilkan banner khusus, sehingga pengguna bisa segera kembali ke aplikasi tersebut untuk lanjut menonton video.
Terakhir, video replay akan disimpan secara otomatis tanpa mengharuskan sang broadcaster untuk mengunggah file videonya terlebih dulu. Dengan sistem tersebut, pengguna akan menghemat waktu dan yang terpenting lebih menghemat penggunaan data internet.
Aplikasi ini sudah bisa diunduh langsung melalui Google Play Store. Tentu saja gratis. Namun sebelum men-dowload, pastikan ponsel Anda bekerja dengan platform Android 4.4 KitKat atau yang lebih baru.
No comments:
Post a Comment