Recent Posts

Contributors

Aplikasi Darurat "Panic Button" Terintegrasi dengan Bandung Command Center

Monday, June 15, 2015
Sebagai bentuk dari upaya membangun smart city, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil terus melakukan inisiatif dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk melayani warganya. Kali ini yang menjadi concern adalah masalah keamanan.
Kejahatan makin marak dimana-mana. Tak ingin warganya mengalami kejadian serupa dan sebagai bentuk pencegahan terhadap tindak kejahatan, Ridwan Kamil menggandeng startup X-Igent dan Telkom Indonesia menghadirkan aplikasi “Panic Button”.
Aplikasi tombol panik ini dapat diinstal oleh warga Bandung yang menggunakan smartphone berbasis Android dengan mengunduh terlebih dahulu aplikasi X-igent Panic Button di Google Play Store.
Dalam penggunaannya, warga yang dalam kondisi bahaya dapat menekan tombol SOS sebanyak tiga kali di aplikasi yang sudah terinstal sebelumnya. Ketika tombol tersebut sudah tertekan, maka ponsel dalam waktu 15 detik akan mengirim peringatan ke Bandung Command Center yang ada di Balai Kota Bandung.
Di pusat komando ini akan terlihat posisi warga yang membutuhkan pertolongan tersebut dan akan dihubungkan dengan petugas terdekat yang ada di lokasi bahaya untuk segera diberikan pertolongan.
Selain mengirimkan sinyal ke command center, aplikasi tersebut juga akan memberitahukan kepada kerabat warga yamg dalam kondisi bahaya melalui pesan singkat. Pesan singkat tersebut memberitahukan bahwa kerabatnya sedang dalam bahaya serta di mana posisinya.
Data nomor ponsel kerabat ini di dapatkan ketika pengguna mengginstal aplikasi Panic Button. Pengguna bisa memasukkan lebih dari satu nomer kerabat yang bisa dihubunginya.
Berdasarkan prosedur operasional yang ditetapkan, bantuan diharapkan sudah tiba di lokasi dala rentang waktu antara 5 hingga 15 menit. Setelah mendapatkan pertolongan, warga yamg dalam bahaya tadi harus menekan tombol “safe” karena jika tidak alert bahaya akan terus berbunyi di Command Center.
Selain melalui aplikasi, tombol panik ini juga tersedia dalam bentuk fisik yang dapat dibeli di Tokopedia. Tombol fisik ini akan lebih memudahkan pengguna untuk mengaksesnya jika benar-benar dalam kondisi yang sangat darurat dan membutuhkan waktu lama untuk membuka aplikasi.
Tombol panik ini memang tersedia untuk siapa saja, tapi jangan berharap untuk iseng-iseng menggunakannya karena jika ketahuan dilakukan untuk iseng, pengguna akan di-blacklist dan dikenakan sanksi yang cukup berat. Tentunya ini akan merugikan diri sendiri jika suatu saat benar-benar dalam kondisi bahaya dan membutuhkan pertolongan, tentunya pertolongan itu tidak akan datang.  Semoga saja inisiatif ini ditiru juga oleh kota-kota lain di Indonesia.

No comments:

Post a Comment