BOGOR-Dominasi pria di dunia startup Indonesia sangat
signifikan. Bahkan, secara global fakta menunjukkan hanya 20 persen perusahaan
rintisan berbasis teknologi dipimpin oleh perempuan. Oleh karena itu, Badan
Ekonomi Kreatif (Bekraf) terus mendorong kaum hawa ikut berkecimpung di dunia
start up tanah air dengan menghadirkan sesi khusus Woman in Technology pada
penyelenggaraan Bekraf Developer Day (BDD), Sabtu (18/3) di IPB International Convention Center,
Bogor.
Sesi yang menghadirkan
Monalisa Arcelia (Intel IoT Innovator), Tesya Nurintan (Engineer-Dicoding) dan
Meytha Zennis Taliti (Android Engineer-Docotel), akan menghadirkan
materi workshop seputar pengetahuan
dan pengalaman ketiga nara sumber tersebut kepada para peserta agar bisa survive yang pada
akhirnya diharapkan dapat mendobrak
dominasi kaum lelaki di dunia startup tanah air pada masa yang akan datang.
Saat ini, diantara dominasi
para lelaki di lanskap startup tanah air sejumlah produk startup di bawah kepemimpinan seorang wanita sudah muncul dan berhasil. Seperti Aulia Halimatussadiah yang dikenal sukses
memimpin startup self publishing online Nulisbuku. Lalu ada
Chaterine Sutjahyo yang menjadi co-founder dan direktur sebuah raksasa
e-commerce Zalora. Selain keduanya, ada Cynthia Tenggara sebagai founder
BerryKithcen. Sebuah aplikasi layanan delivery katering yang bisa
mengantarkan makan siang yang sebagian besar pelanggannya adalah pekerja
kantoran.
Oleh karena itu, melalui penyelenggaraan BDD Bogor kali ini, akan
bermunculan sejumlah founder-founder berkualitas yang bisa mengikuti
jejak langkah ketiga rockstar startup wanita tersebut. Terlebih, Bekraf melalui Deputi Infrastruktur
sudah terlebih dahulu meluncurkann sejumlah program unggulan di sejumlah kota
besar berupa pelatihan bagi para calon developer seperti Bekraf for startup
(BekUp) sebuah
program penyiapan pre-startup pada subsektor aplikasi, games, animasi, desain,
dan fashion untuk meninggkatkan tingkat keberhasilan startup pada periode awal
pembentukannya. Tahapan program ini meliputi pembangunan talenta (talent
development), penyiapan pendiri (founder preparation), dan pra-inkubasi (pre
incubation). “Kegiatan Bekraf Developer Day dimaksudkan untuk membangun
ekosistem developer aplikasi dan game yang mendorong tumbuh dan
berkembangnya industri aplikasi dan game Indonesia,” tutur Muhammad Neil
El Himam, Direktur Fasilitasi Infrastruktur TIK Bekraf.
Acara yang mengusung tema Membangun
Kemandirian Bangsa melalui Digital ini menghadirkan sejumlah keynote speakers seperti
Kepala Bekraf Triawan Munaf dan Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto. Acara ini
diselenggarakan atas kerjasama Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) dan Dicoding
dengan dukungan Asosiasi Game Indonesia, Codepolitan, Dicoding Elite, DILo
Bogor, Google Developer Expert, GDG Bogor, IBM Indonesia, Intel
Innovator, Komunitas ID-Android, LINE, Microsoft Indonesia, Samsung
Indonesia, dan perusahaan-perusahaan teknologi di Indonesia.
BDD sendiri saat ini memasuki tahun kedua dan akan
digelar di 10 kota besar tanah air. Rangkaian kegiatan seminar dan workshop ini
diawali di kota Manado (25/2) kemudian Bogor (18/3), Denpasar, Solo, Medan, Jakarta,
Surabaya, Balikpapan, Makassar dan Bandung. (*)
No comments:
Post a Comment